Sekilas Dengan Yang Disebut Cinta


Apakah Sebenarnya Cinta Itu?

Setiap orang memiliki definisinya masing-masing tentang cinta, dan apapun definisi yang Anda gunakan untuk menjawab pertanyaan saya di atas tadi, saya yakin pasti bukanlah hal-hal yang hadir ketika Anda melihat seorang lawan jenis yang Anda suka dan memutuskan untuk PDKT dengannya. Jelas saja, Anda baru mengenalnya! Bagaimana mungkin Anda dapat berbicara tentang cinta, apabila Anda baru mengenal dia selama beberapa minggu saja?

Salah satu definisi universal tentang cinta adalah ketika dua orang telah saling mengenal satu sama lain, menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing dan telah lama melewati berbagai permasalahan dan konflik namun mereka tetap bersama. Contohnya: kakek dan nenek Anda. Jadi rasanya menggelikan apabila Anda baru chatting sebulan, lalu berbicara soal cinta dan kesetiaan yang tulus.

Satu hal yang banyak orang tidak ketahui, bahwa dunia romansa terdiri dari beberapa fase atau tahapan. Ada fase PRE-RELATIONSHIP, fase IN-RELATIONSHIP, dan fase POST RELATIONSHIP

PRE-RELATIONSHIP
Fase pendekatan (PDKT). Di fase ini unsur cinta sama sekali tidak memegang peranan karena hubungan antara kedua pihak masih belum terbentuk jelas. Pada fase ini yang ada hanyalah daya tarik fisik, komunikasi sosial, dan saling menjajaki kemungkinan. Terlalu cepat kalau Anda berbicara soal cinta di fase ini, karena segala sesuatunya masih belum pasti. Dengan membawa cinta ke dalam fase ini, Anda mengambil resiko yang cukup besar. Analogi bisnisnya, PDKT adalah masa promosi untuk menarik pembeli. Bisa deal, bisa juga tidak.

IN-RELATIONSHIP
Fase hubungan serius/pacaran. Pada fase ini unsur cinta memegang peranan penting. Cara Anda berinteraksi dengan kekasih Anda pun akan berbeda dibanding fase PDKT. Ini adalah fase saling mengenal kepribadian masing-masing secara mendalam, terlebih lagi ditambah dengan konflik-konflik yang akan muncul. Silakan berbicara mengenai cinta, pengorbanan, ketulusan, dan sebagainya, kalau Anda sudah berada di dalam fase ini. Analogi bisnisnya, setelah menjadi pembeli maka baru Anda memberikan pelayanan yang maksimal bagi kostumer Anda.

POST-RELATIONSHIP
Fase putus cinta. Bagi Anda yang sudah pernah mengalami fase ini pasti mengerti, bahwa setelah putus cinta masih akan ada begitu banyak konflik yang muncul. Konflik dengan diri sendiri maupun konflik dengan mantan kekasih Anda. Fase ini berfokus pada mengendalikan diri, emosi dan meminimalisir konsekuensi kerusakan yang mungkin terjadi dalam hidup Anda serta mempersiapkan diri untuk mendapatkan cinta kembali dengan kekasih baru. Analogi bisnisnya, bila customer Anda tidak lagi berminat membeli produk Anda, maka harus dilakukan evaluasi agar jangan sampai hal tersebut terulang lagi di masa depan.

Jadi, berikanlah perlakuan yang tepat kepada lawan jenis sesuai dengan fase di mana Anda berada.

Kembali ke dalam fase PRE-RELATIONSHIP, yang terjadi di antara kalian hanyalah sebuah ketertarikan sosial dan seksual. Buktinya: pria menyukai wanita yang cantik, menarik dan supel, sedangkan wanita menyukai pria yang memiliki status sosial yang kuat, memiliki pergaulan yang luas dan kepribadian yang menyenangkan. Apakah ada unsur cinta di dalamnya? Tidak sedikitpun! Ketertarikan? Ya. Di sinilah bagian yang Anda perlu perhatikan: jangan sampai tertukar antara perasaan tertarik dengan perasaan cinta.

Ketika seorang pria menyukai seorang wanita (dan sebaliknya), yang terjadi di antara mereka adalah sebuah permainan tarik menarik. Itulah yang disebut game dalam cinta, bukan sesuatu yang terjadi secara alami. Sesuatu yang alami adalah anak burung yang bisa terbang tanpa diajar siapapun dan jelas bila mengingat saat Anda gugup, gemetar, dan jaim berada di depan orang yang Anda sukai, Anda jelas tidak secara alami memiliki pengetahuan apapun tentang PDKT.

Anda tidak tahu menahu mau bicara apa dengannya. Anda berkeringat dingin. Mulut Anda tercekat. Tangan Anda gemetar. Tidak ada apapun yang alami tentang itu. Apabila romansa terjadi secara alami, maka Anda seharusnya tak perlu pusing memikirkan apa yang akan Anda katakan ketika Anda bertemu dengannya, bukan? Anda tidak perlu berpikir keras cara-cara apa lagi yang harus Anda lakukan agar dia tertarik pada Anda, bukan? Dan wanita pun seharusnya tidak perlu bermain jual mahal, sibuk mempercantik diri, dan jaim, bukan? Harusnya semuanya berjalan lancar tanpa hambatan, namanya juga alami ya kan? Tapi yang selama ini terjadi adalah sebaliknya!

Yang perlu Anda pelajari bukanlah mempelajari teori cinta, atau rumus-rumus untuk membuat seseorang jatuh cinta. Yang Anda perlu pelajari adalah dinamika sosial dalam dunia pergaulan dan romansa! Dan ya, hal itu dapat dipelajari dan dirumuskan secara sistematis. Dan dalam dinamika sosial, tidak ada yang namanya ‘terjadi secara alami’. Cinta memang alami dan tidak perlu dipelajari. Tapi lain halnya dengan pergaulan dan dinamikanya, karena Anda tidak terlahir sebagai bayi yang pintar bergaul, jago chatting dengan gebetan, pintar berkencan, dan pintar menentukan topik ngobrol saat kencan.

Cinta bukanlah permainan, namun dalam membangun dan mempertahankan cinta, dibutuhkanlah permainan.