Kesalahan Sebuah Ungkapan "BE YOURSELF..!"

Ketika salah seorang yang ada disekitar saya mengalami keputus-asaan karena sikapnya yang hampir sebagian orang tidak menerima sikap dan gayanya, saya menyarankan untuk merubah dirinya, "Berubahlah kawan!" tapi apa kalimat yang muncul setelah itu? "AKU INGIN JADI DIRIKU SENDIRI". Lalu saya memberikan argumen padanya tentang alasan seseorang mengucapkan kalimat seperti itu: 
1) dia tidak paham mengenai konsep diri sendiri yang sesungguhnya. 
2) kalimat tersebut hanyalah sebuah alasan pembelaan diri belaka, padahal alasan sesungguhnya adalah rasa takut dan tidak nyaman bila harus melakukan sebuah perubahan.

Saya sangat mengerti bahwa perubahan memang sungguh sangat tidak nyaman, karena saya dulu juga merasakan posisi yang sama. Kemudian saya mulai merenung "Kalo gue kayak gini terus, hancur donk gue.. Gue harus berubah!". Dan akhirnya saya tiba di satu titik dimana saya sadar akan segala kebodohan saya dan MEMUTUSKAN untuk merubah seluruh aspek pada diri saya, mulai dari pola pikir, penampilan, cara berbicara, sampai bahasa tubuh dan pergaulan saya yang salah yang tidak sesuai untuk diterima lingkungan saya. Saya rasakan memang berat, namun perasaan dan suasana tiba-tiba sinkron dengan sendirinya.

Manusia adalah mahluk pembelajar. Setiap bayi lahir bagai kertas putih, begitupun anda dan saya. Kita tidak akan mengerti apapun apabila tidak ada yang mengajarkannya pada kita, entah itu dari keluarga, lingkungan, media informasi, dan hal lainnya. Apa yang kita ketahui  tentang cinta, tentang apa itu pacaran, apa itu persahabatan, kekayaan, agama, dan segala macam hal lainnya, Semua itu kita dapatkan dari sumber lain yang berasal di luar diri kita!

Dengan kata lain: apapun kepercayaan, pola pikir, kebiasaan, sifat, pembawaan, dan seluruh sikap kita, Semua itu hanyalah produk atau cetakan dari budaya, lingkungan sosial, dan pembelajaran kita. Meskipun manusia memang memiliki sikap pembawaan masing-masing dari lahir. Saya membayangkan jika saya tidak lahir di Indonesia, katakanlah di India misalnya, maka sudah pasti diri saya akan berbeda. Saya kemungkinan besar akan beragama Hindu yang percaya bahwa sapi adalah hewan keramat, dan gemar bernyanyi sambil menari di bawah pohon sambil hujan-hujanan.

Jadi, kalau seluruh diri kita sangat tergantung pada budaya, lingkungan dan informasi yang kita terima, lalu siapakah diri kita yang sesungguhnya? Apakah semua sifat, sikap, dan kebiasaan kita adalah benar-benar diri kita? Mengapa kita bisa bersikap berbeda ketika berada dalam situasi yang berbeda? Apakah  kalimat “just be yourself” masih memiliki makna yang berarti?

Coba dipikirkan..! Meskipun banyak hal permanen dalam diri kita yang ditentukan oleh genetik dan kelahiran, seperti karakteristik fisik, kecerdasan, kecenderungan, dan sebagainya, tapi kita tidak dilahirkan langsung seperti diri anda yang sekarang.Maka dari itu, JANGAN TAKUT UNTUK BERUBAH, simpan kalimat be yourself saat kita membutuhkannya. Dan ketika kita menggunakannya, imbuhi dengan kalimat best sehingga menjadi BE YOUR BEST SELF! Saya rasa itu lebih baik.

hitmansystem and me